Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Belajar Online di Rumah, Sebuah Solusi Belajar di Tengah Pandemi

Belajar Online di Rumah Sebuah Solusi Belajar di Tengah Pandemi

Belajar online dari rumah adalah kenyataan di masa pandemi ini. Walaupun banyak orang tua dan guru yang belum siap tetapi mau tidak mau mereka perlu belajar dan beradaptasi bagaimana menggunakan aplikasi belajar daring yang tepat. Mulai dari aplikasi belajar online gratis seperti Zoom meeting, Google meeting dll. Kenyataannya, banyak kendala belajar online yang terjadi di lapangan.

Pendidikan adalah sesuatu yang krusial (mendesak) dan tidak bisa ditunda lagi. Banyak orang tua yang merasa bingung bagaimana cara agar anaknya bisa maksimal belajar di rumah.

Bagaimana cara mengoperasikan handphone untuk belajar secara daring? Bagaimana memaksimalkan android untuk belajar? Bagaimanakah cara mengatasi kendala anak  belajar online dari rumah?

Pertanyaan ini lahir dari kegelisahan para orang tua yang ingin anaknya berhasil dalam pendidikan.

Kelebihan Dan Kekurangan Belajar Online Di Rumah

Pandemi datang tanpa disangka-sangka. Kondisi ini memaksa sistem pendidikan Indonesia untuk pindah dari tatap muka menjadi daring. Belajar dari rumah secara online termasuk sesuatu yang baru. Maka ada kelebihan dan kekurangan yang muncul dalam praktiknya.

Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan sistem belajar online dari rumah:

Kelebihan Belajar Online dari Rumah

  • Tempat dan Waktu Lebih Fleksibel

Dalam kondisi normal, anak-anak perlu bersiap sejak pagi untuk berangkat ke sekolah. Mereka sarapan pagi, mandi, memakai seragam dan berangkat menuju sekolah. Banyak siswa yang jarak rumah dan sekolahnya lumayan jauh. Maka, dalam kondisi seperti ini belajar daring dari rumah sangat menguntungkan.

  • Materi Bisa Disimpan

Saat belajar tatap muka di sekolah, siswa membawa buku, LKS dan buku pelajaran. Tetapi saat belajar daring, siswa cukup menerima materi yang guru sampaikan dari rumah. Materi yang guru sampaikan bisa siswa simpan di HP atau laptop.

Tentu saja materi ini sangat berguna kapan saja mereka membutuhkannya. Mereka bisa mengaksesnya bila membutuhkannya tanpa kendala.

  • Belajar Cukup Pakai HP dan Kuota

Dalam sistem belajar online, tidak ada tatap muka. Belajar guru dan siswa di fasilitasi oleh media online. Kata kuncinya adalah ketersediaan jaringan internet, android atau laptop  yang memadai. Faktor penting yang perlu orang tua perhatikan dalam belajar daring adalah kebutuhan kuota yang lumayan besar.

Mengapa?

Karena belajar daring membutuhkan fasilitas yang cukup. Yaitu HP yang memadai, jaringan internet yang kenceng dan kuat. Maka lebih baik lagi bila menggunakan jaringan Wifi. Ya, Jaringan Wifi lebih stabil dan unlimited dari pada jaringan paket data seluler.

  • Hemat Biaya dan Waktu

Dalam belajar tanpa tatap muka, siswa tidak perlu datang ke sekolah sehingga jauh lebih menghemat biaya. Biaya apa saja yang muncul dari aktivitas belajar tatap muka? Dalam belajar tatap muka, ada biaya transportasi, uang saku, uang makan, dll.

Saat belajar daring semua biaya bisa terpangkas dan jauh lebih murah.

Kekurangan Belajar Daring

Dalam belajar non tatap muka bukan hanya ada kelebihan tapi juga muncul kendala dan kekurangan. Berikut beberapa kekurangan belajar daring:

  •  Belajar Kurang Fokus

Dalam belajar tatap muka, siswa tiap hari ketemu teman-temannya. Mereka bisa berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain. Para siswa bisa saling bercerita dan mendengar untuk memberi solusi.

Tetapi dalam belajar daring siswa tidak bisa ketemu satu sama lain. Mereka belajar dari rumah saja melalui media handphone. Siswa sering tidak bisa fokus dalam belajar karena guru tidak ada di hadapannya secara langsung.

Guru menyampaikan materi di sekolah atau di rumah. Sehingga kesan dan nilainya kurang mengena di hati peserta didik. Ini merupakan salah satu kenyataan suka duka belajar online yang siswa hadapi.

  • Sering Terjadi Miskomunikasi

Dalam belajar daring sering terjadi miskomunikasi antara siswa dengan para guru.

Mengapa?

Karena tidak jarang para siswa belajar dari rumah tanpa ada yang memandu. Mereka belajar sendiri di hadapan HP. Ke mana orang tuanya? Orang tuanya pergi dari rumah untuk kerja mencari nafkah.

  • Paket Data Habis Untuk Mainan Anak

Dalam belajar daring siswa belajar lewat media aplikasi belajar online seperti Zoom meeting, Google meeting atau aplikasi lainnya yang bisa di download di android. Media ini hanya bisa diakses bila ada paket data di dalam handphone nya.

Niat orang tua beli paket data agar putra-putrinya giat belajar di rumah walau hanya lewat Hp.

Tetapi kenyataannya, berapa banyak siswa yang benar-benar belajar secara serius untuk menjadi anak yang pandai dan mengerti. Banyak siswa yang menghabiskan paket data hanya untuk bermain, berselancar dan melihat Youtube.

  • Jenuh dan Bosan

Jenuh dan bosan merupakan salah satu konsekuensi belajar online dari rumah. Betapa tidak, biasanya mereka di sekolah bisa bercengkrama dengan teman-temannya .

Eh, sekarang mereka nggak boleh ke mana-mana. Belajarnya hanya boleh di rumah saja dan lewat HP. Aslinya, mereka juga merasa kurang nyaman dan mudah stres.

Kendala Belajar Online Dari Rumah

Euforia belajar  daring sudah berlangsung  selama 1 tahun lebih. Tetapi di sana sini yang ada bukan kepuasan tetapi yang ada adalah kendala dan masalah.

Banyak orang tua yang merasa kewalahan dan tidak sanggup bila belajar daring dilanjutkan terus. Apalagi belajar daring menggantikan sistem belajar tatap muka.

Lantas, apa saja kendala belajar online dari rumah?

Berikut penulis sajikan beberapa kendala belajar online dari rumah yang sering kita temukan di lapangan:

  • Kuota Internet yang Lemah

Dalam sistem belajar daring, kuota adalah faktor penting yang harus ada dan maksimal.  Kenyataannya, banyak orang tua dan guru yang mengeluhkan lemahnya jaringan kuota mereka. Kuota internet yang lemah membuat kegiatan belajar mengajar daring menjadi kurang maksimal.

  • Fasilitas HP yang Perlu Upgrade

Bukan hanya jaringan internet lemah dan lemot yang sering orang tua hadapi. Tetapi banyak orang tua yang belum bisa memberikan fasilitas HP yang memadai untuk belajar putra-putrinya. Terutama sering terjadi di daerah luar Jawa.

  • Kemampuan Guru Mengoperasikan HP

Dalam praktik di lapangan banyak guru yang belum mampu mengoperasikan HP secara maksimal untuk belajar daring.

Apa alasannya? Alasan paling klasik ya karena gaptek. Memang ada guru yang gaptek? Ya, kenyataannya begitu. Banyak guru yang sudah berusia lanjut dan hampir pensiun.

Maka, mereka belum mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi pendidikan seperti Zoom dan Google meeting. Tentu ini masalah yang perlu dipikirkan secara serius oleh dinas pendidikan terkait.

  • Siswa Suka Bermain

Sistem belajar daring mengharuskan siswa belajar dari rumah melalui media online. Tetapi dalam kenyataannya, banyak anak yang nggak belajar secara maksimal.

Mereka lebih banyak bermain dengan handphonenya. Apalagi ada paket data yang lumayan. Fasilitas ini membuat mereka tenggelam dalam permainan, game dan chanel Youtube. Ngeri, kan?

Kesimpulan

Jaman terus berubah dari waktu ke waktu. Sistem pendidikan juga perlu beradaptasi untuk menghasilkan kualitas pendidikan yang maksimal. Pandemi datang begitu cepat, sehingga membuat pemangku kebijakan belum siap menghadapi pandemi yang datang tiba-tiba.

Salah satu solusi pendidikan di masa pandemi adalah belajar online. Pembelajaran online ini bisa menggunakan media Zoom meeting, Google meeting di android atau laptop.

Walaupun pembelajaran daring belum maksimal dan terdapat kekurangan di sana sini, ini biasa. Langkah perbaikan, evaluasi merupakan tahapan selanjutnya untuk memperoleh model pendidikan yang lebih baik lagi.

Posting Komentar untuk "Belajar Online di Rumah, Sebuah Solusi Belajar di Tengah Pandemi"